Sukses

Tesla Menang Gugatan atas Kecelakaan Autopilot Model S

Tesla baru saja memenangkan gugatan yang menyalahkan sistem autopilot perusahaan atas kecelakaan mobil listrik Model S pada 2019.

Liputan6.com, Jakarta - Tesla baru saja memenangkan gugatan yang menyalahkan sistem autopilot perusahaan atas kecelakaan mobil listrik Model S pada 2019.

Diwartakan Reuters, sebagaimana dikutip dari Engadget, Senin (24/4/2023), juri pengadilan negara bagian California menemukan perangkat lunak bantuan pengemudi tidak dapat disalahkan atas kecelakaan Model S yang membuat pengemudi mengalami patah rahang, gigi hilang, dan kerusakan saraf.

Pria bernama Justine Hsu menggugat Tesla pada tahun 2020 setelah mobil listriknya membelok ke median tengah di jalan kota Los Angeles saat fitur autopilot diaktifkan.

Dia meminta ganti rugi lebih dari US$ 3 juta atau sekitar Rp 45 miliar, dengan tuduhan cacat pada perangkat lunak dan desain kantung udara Tesla.

Perusahaan milik Elon Musk ini menolak bertanggung jawab atas kecelakaan itu. Hsu disebut menggunakan autopilot di jalan kota, sebuah praktik yang diperingatkan perusahaan dalam manual pengguna perangkat lunak.

Juri di pengadilan pun tidak menyetujui tuntutan ganti rugi Hsu dan mengatakan Tesla secara tidak sengaja gagal mengungkapkan fakta tentang autopilot.

Seperti yang dicatat Reuters, diyakini uji coba pada mobil listrik tersebut adalah yang pertama melibatkan mode bantuan pengemudi.

2 dari 4 halaman

Tesla Terus Diselidiki Pihak Berwenang

Meskipun output dari kasus ini tidak akan mengikat secara hukum dalam kasus lain, namun setidaknya dapat menginformasikan bagaimana pengacara menangani insiden di kemudian hari yang melibatkan teknologi tersebut.

Hasil dari kasus ini juga tidak mungkin untuk meringankan pengawasan yang sudah dihadapi Tesla terkait dengan klaimnya seputar autopilot dan perangkat lunak "Full Self-Driving".

Pada awal tahun, pembuat mobil tersebut mengonfirmasi bahwa Departemen Kehakiman AS telah meminta dokumen yang terkait dengan kedua fitur itu.

Perusahaan juga sedang diselidiki oleh Administrasi Keselamatan Lalu Lintas Jalan Raya Nasional AS untuk tabrakan autopilot yang melibatkan kendaraan darurat yang diparkir.

3 dari 4 halaman

Pangsa Pasar Tesla Merosot di California meski Ada Diskon Harga

Pangsa pasar Tesla di pasar utamanya di California anjlok pada kuartal I 2023. Hal itu terjadi meski ada pemangkasan harga yang agresif.

Dikutip dari Yahoo Finance, Minggu (23/4/2023), Tesla Inc menguasai 59,6 persen pasar listrik bateria di California pada Januari-Maret 2023, turun 72,7 persen sepanjang 2022. Pangsa pasar tersebut terendah sejak 2017, menurut perhitungan Reuters, berdasarkan data Komisi Energy California.

Saingan seperti Volkswagen AG, Chevrolet General Motors Co dan Kia Corp meningkatkan pangsa pasar di California selama periode tersebut, meski masing-masing satu digit.

Penjualan Tesla di California menyumbang 16 persen dari pengiriman global produsen mobil tahun lalu, menurut perhitungan Reuters. California adalah negara bagian Amerika Serikat terbesar untuk kendaraan tanpa emisi.

Langkah CEO Tesla Elon Musk terhadap Twitter dan merangkul Partai Republik telah memicu kekhawatiran tentang merek Tesla, terutama di negara bagian seperti California.

Tesla telah memangkas harga di Amerika Serikat sejak Januari, memangkas harga enam kali di pasar utama. Pemotongan harga yang juga dilakukan di China, Eropa dan negara lain memukul margin Tesla pada kuartal I 2023, mendorong sahamnya turun hampir 10 persen pada Kamis pekan ini.

Pada pekan ini, Musk isyaratkan produsen kendaraan listrik prioritaskan pertumbuhan penjualan dalam ekonomi yang lemah.

4 dari 4 halaman

Infografis Selamat Datang Era Mobil Listrik di Indonesia. (Liputan6.com/Fery Pradolo)

Video Terkini